“ kado ultah dari seberang “ PAKPAK ADALAH PAKPAK
oleh : Wasdin Sudiarma Berutu, SH
Dulu .....
Tiga puluh lima tahun yang silam
Perkantoran Sindeka |
Disaat sekolah di SMPN Salak
Disaat alam begitu bersahabat
Kukenang dan akan terus terkenang
Disaat itu .....
Salak hanya sebuah Desa Kecil
Hanya jalan setapak dihiasi semak belukar
Kreta tua bagi harta mewah
Kuda Boban sarana angkutan barang
Disaat itu ...
Jalan setapak dihiasi para pejalan kaki
Dari Ulumerah, Singgabur, Cikaok, Binanga Boang
berjejer berjalan penuh keringat dan harap
dari Namuseng, Mungkur, Kuta Kacib Pangkalen dan Kuta Jambu
berjejer menjinjing keranjang, menenteng bakul
Dari Pagindar, Tuppak, Persabahen dan Mata Kocing
Pejalan kakai bercanda ria menghilangkan penat
Semua berkumpul di Onan Salak
Menjual dan membeli kebutuhan sepekan
Disaat itu ....
di Desa Salak ....
Dikala mentari di telan malam
Seluruh rumah di terangi bulan
Petromak dan Teplok berkedip-kedip melawan gelap
Suesue dan jangkrik seakan berbakti
Merangkai suara dan nada bagai irama
Bersenandung menghibur para petani tua
Dari Mborgang, Lae Trondi dan Mata Kocing
Selalu terdengar petikan nada penghibur jiwa
Petikan gitar tua pengring nyanyian gadis desa
Senandung Pakpak diperdengarkan
Gendang Pakpakpun tak mau diam
Semua berperan menyumbang nada menghibur jiwa
Kini engkau Salak
Baju adat Pakpak |
Menawan bak gadis rupawan
Dikagumi seluruh mata pemuja
Karna engkau telah jadi Kota
Ibu Kota Pakpak Bharat.
Jiwa kami berkata ...
Pakpak Bharat Kabupaten impian
Impian kami seluruh Pakpak
Kota Indah berhias ornamen Pakpak
Dipuja dan dibanggakan seluruh Pakpak
Namamu layak dituliskan
Dituliskan dengan tinta emas
Di buku diary dan jiwa orang Pakpak.
Kini engkau Pakpak Bharat besar dan gagah
Gagah perkasa mengagetkan dunia
Namamu telah di kenal disuruh penjuru negeri
Dari Sabang sampai Papua
Namamu di catatkan
Kepadamu kami berharap
Kami titipkan surat dan pesan
Tertulis di batu cadas Delleng Sindeka
Kami senandungkan bersama irama Sampuren Lae Une
Kami kirimkan lewat gelombang arus Lae Ordy
Pesan rakyat untuk masa depan
Engkau Pakpak Bharat ....
Di usiamu yang kesembilan tahun ini
Pantas dan layak di gerbangmu terpasang kaca
Kaca yang besar cermin koreksi diri
Haii engkau Para Pejabat ....
Pejabat di Kabupaten Impian kami
Berkacalah di gerbang kaca
Tanyakan jujur akal dan nuranimu
Sudahkah kau berbuat ?
Sudahkah rakyatmu tersenyum .... ?????
Kami tak akan bertanya pada ilalang
Tak jua pada batu cadas, sampuren dan desiran ombak
Delleng Simpon, Delleng Raja dan Delleng Sibartengpun jadi saksi
Kamipun semua jadi saksi
Saksi senyuman atau tangisan rakyat ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda :